Setelah dokter Abraham pamit untuk pulang, Jeane masih berada di dalam kamar itu untuk menunggui Rachelia.
"Apa ada yang Anda butuhkan, Nyonya?" tanya pelayan pribadi Rachelia tersebut.
Rachelia yang sejak tadi pandangannya hanya tertuju ke arah Regan yang masih tak sadarkan diri segera menoleh ke arah Jeane, ia mengira wanita itu sudah keluar ternyata masih ada di dalam kamar bersamanya.
Rachelia tersenyum pelan kemudian berdeham. "Minta pada sopir untuk segera menebus obat Regan di apotek terdekat," ucapnya sambil menyerahkan secarik kertas berisi nama-nama obat yang sudah diresepkan oleh dokter Abraham untuknya.
Jeane segera menerima kertas tersebut dari tangan Rachelia dan mengangguk patuh. "Baik, Nyonya!"