"Rachel ... please, jangan tinggalkan aku! Jangan pergi dari sini dan meninggalkan kami, jangan pernah berpikir meninggalkanku. Karena kau adalah milikku!"
"Jangan ... jangan pergi. Aku mohon!"
Pria itu terdengar seperti orang yang mengigau, tidak sadar dengan apa yang diucapkannya. Bahkan Rachelia bisa merasakan jelas kalau saat ini pria itu tengah menangis di tengkuknya, air matanya membasahi sisi lehernya dan Rachelia benar-benar tidak menyangka akan berakhir seperti ini.
Karena tidak mendapatkan jawaban dari Rcahelia, pria itu melepaskan pelukannya dan kembali menarik kedua pundak Rachelia agar menatapnya. Dan ... pria itu memang menangis, air mata itu kini terlihat jelas dari mata pria itu yang masih berkaca-kaca.
"Kau tidak akan meninggalkanku, bukan?"
