"A—apa ... apa kau terluka karena aku?"
Seketika Rachelia tercengang mendengar kalimat yang diucapkan oleh pria itu dengan kalimat pelan dan begitu hati-hati. Rachelia sebelumnya mengira bahwa Regan malah akan kembali mengasarinya, tetapi ternyata sentuhan pria itu di pipinya dengan gerakan yang sangat lembut.
Tangan Rachelia bergabung di tangan Regan dan menyentuhnya di sana. Rechelia menggeleng pelan. "T—tidak ... ini hanya luka goresan." Rachelia kemudian menarik turun tangan Regan dan menggenggamnya dengan pelan. "Justru luka ini yang harus diperiksa terlebih dahulu."
Regan mendengkus kasar kemudian menepis tangan Rachelia dengan kasar. "Tidak apa-apa bagaimana, huh? Ini terluka dan mengeluarkan darah." Sifat temperamental pria itu kembali lagi, membuat Rachelia hanya bisa menghela napas pelan tanpa bisa membantah lagi, menghadapi emosi pria itu yang berubah-ubah begitu menyita perasaannya.