Regan tengah bersiap untuk berangkat kerja pagi hari ini. tangannya sedang berkutat dengan dasi, sementara tatapannya sejak tadi hanya mengarah pada satu objek di depannya—Rachelia. Bahkan sejak wanita itu meninggalkan kamar mandi hingga berdiri di depan lemari pakaian, pandangan Regan tak pernah bergeser. Tidak peduli jika wanita itu membalasnya dengan pandangan permusuhan. Baginya, hal tersebut bukanlah masalah besar.
Regan tidak ingin memikirkan hal-hal yang dianggapnya tidak penting. Satu-satunya masalah yang harus diutamakan hanyalah menjaga rahasianya bersama Valerie, sebuah rahasia besar yang harus dijaga baik-baik dan tidak membiarkan Rachelia sampai mengetahuinya, atau sebuah masalah besar akan timbul di antara mereka. Masalah lain yang membuat benaknya bekerja keras akhir-akhir ini adalah bagaimana ia harus melancarkan rencana murahannya.
