Sudah dua pekan berlalu, dan semua yang diharapkan sudah membaik. Valerie akhirnya berhasil menjalani operasi tanpa terkendala apa pun, meskipun sebelumnya mereka semua dibuat panik karena durasi operasi melenceng dari yang sudah ditentukan. Hal itu tentu saja membuat mereka semua ketakutan.
Apa lagi Regan, pria itu jangan ditanya lagi. Dia benar-benar frustasi dan begitu ketakutan, ia tidak tenang dan hanya terus merapalkan kalimat-kalimat ketakutannya. Untung saja Rachelia bisa menempatkan diri, tidak lagi menujukkan kebenciannya pada Regan dan justru berusaha menghiburnya, dan Regan benar-benar merasa tenang ada Rachelia di sampingnya.
"Kami benar-benar dibuat ketakutan, Vale," ucap Rachelia pada akhirnya memberitahukan kekalutan yang mereka semua rasakan di saat Valerie harus berjuang di dalam meja operasi.
Valerie hanya terkekeh. "Jadi, Regan benar-benar tidak berhenti menangis?" tanya Valerie geli.