Taman Bermain
Di puntu masuk, berdiri seorang wanita muda tidak single, karena di keningnya sudah sering diberikan cap bibir dari suami yang sangat mencintainya dari mereka kecil.
Kinara menunggu tidak sabar dengan kepala menoleh ke kanan-kiri, mencari di mana gerangan suaminya yang mengatakan akan menjemputnya di pintu masuk di mana ia saat ini berada.
"Di mana sih kamu Jay," gumam Kinara gelisah, saat tidak menemukan batang hidung suaminya, sedangkan di sekitar semakin ramai dengan pengunjung yang sesekali meliriknya.
Aku suka keramaian, tapi kalau menjadi bahan pelototan seperti ini takut juga, lanjutnya meski di dalam hati.
Jujur saja, ada perasaan takut karena ia tidak biasa dipandangi terang-terangan, apa lagi di tempat umum seperti ini.