Rumah Penyekapan
Aliana membawa pisau kecil ke punggung Kinara, menekannya sengaja meski bukan dengan ujung mata pisau tajam, melainkan gagangnya hanya untuk memastikan si adik semakin ketakutan.
Ia tidak tahu saja jika perbuatannya membuat Kinara merasakan ketakutan yang teramat meski masih bisa menahan diri dengan memejamkan mata erat, berdoa kepada Yang Kuasa untuk keselamatannya dengan keyakinan yang semakin menjadi.
Ya, ia yakin kalau Tuhannya tidak menutup mata dan akan memberikannya pertolongan tidak lama lagi.
Lalu Aliana, ia menarik sebuah kursi dan duduk di sisi kiri Kinara dengan senyum jahat terulas, sebelum akhirnya mulai menyusuri mata pisau di lengan adiknya dengan gerakan disengaja meski tidak meninggalkan jejak. Tujuannya hanya membuat Kinara takut, bukan untuk menyakiti dan ia cukup puas ketika gelengan kepala dan tatapan meminta dilihatnya.