Apartemen Sky Land
Panggilan serak itu pertanda jika pria yang memangkunya dalam keadaan tidak normal. Kinara tahu itu, tapi ia tidak membiarkan dan kini justru menahan wajah Jayden yang masih asik bermanja di lehernya.
"Tunggu!"
"Hn, apa?"
Kini, wajah keduanya sudah kembali berhadapan dan Kinara tampak mengusap lehernya yang meremang dengan senyum canggung terpampang.
"Aku belum mandi dan tadi itu baru saja sampai dari acara arisan sama mama," cicitnya memberitahu.
Pantas saja, pikir Jayden dan hati.
Ia mengangguk kecil, meski tidak memudarkan rasa keinginan yang ditahannya selama seminggu lebih sejak bersandiwara. Ia masih mencumbui sang istri yang sama sekali tidak beraroma lain, kecuali citrus khas.
Dan Kinara, ia bergerak gelisah karena suaminya masih keukuh menjamah, asik pula menciumi lehernya tanpa mendengar protesannya.
"Jay…."