Kediamanan Winandar
Seperti apa yang direncanakan oleh Aliana sebelumnya jika ia akan merayu sang mama, maka ia saat itu juga segera menemui kemudian menarik dan membawa duduk di ranjang di kamarnya.
Lalu Tari, meskipun ia tidak mengerti dengan alasan sampai dirinya ditarik seperti ini, tapi ia mencoba untuk tetap biasa dan menunggu apa yang dijelaskan putrinya.
"Ada ada sih Sayang? Kok sepertinya serius sekali," tanya Tari, ketika Aliana justru hanya diam.
"Mah, Aliana mau menceritakan sesuatu, Mama dengar ya."
Tari mengangguk, padahal ia sudah dari awal diam dan ingin mendengarkan, tapi putrinya justru hanya diam saja. "Iya Sayang."
Aliana sekali lagi menelan saliva, kembali merangkai kata dalam hati untuk merayu sang mama agar sekali saja ia bercerita maka keinginannya akan dikabulkan.
"Mah, Aliana melakukan kesalahan dengan perusahaan Vasco."
"Hah! Maksudnya bagaimana?"