Kediamanan Winandar
Plak!
Suara tamparan terdengar memenuhi setiap sudut ruang tamu keluarga Winandar, membuat suasana yang awalnya ramai dengan perdebatan menjadi sunyi seketika, ketika Randra yaitu kepala keluarga Winandar marah mendengar perkataan si putri kesayangan.
"Bukankah sudah Papa katakan untuk tidak mengganggu rumah tangga adikmu? Kenapa kamu masih saja tega melakukan ini, Aliana? Papa bahkan harus menanggung malu, ketika Nyonya Monika menelpon Papa untuk menasehatimu."
Randra berjalan hilir mudik dengan tangan sesekali terangkat dan menunjuk-nunjuk sang putri gemas. Ia selalu sabar dengan kalimat nanti yang di ucapkan sang isrti, termakan dengan bujukan jika Aliana yang berkata hanya ingin menghabiskan waktunya dengan Kinara. Namun apa ini, tiba-tiba ia mendapat kabar mengejutkan langsung dari keluarga Gwentama.
"Di mana otakmu, hah!"