Apartemen Sky Land
Jayden kembali ke balkon guna menenangkan diri dengan melihat langit malam di atas sana. Ia merenungi hari-hari yang dilalui olehnya dan sang istri, biasanya di jam segini perutnya sudah penuh terisi dengan makanan lezat. Namun lihat, hari ini jangankan makanan lezat, justru ia makan hati dan makan angin.
Bagaimana tidak makan hati, terbiasa melihat dapur atau apapun rapi malam ini yang ada hanya kekacauan yang diperbuat oleh si 'teman kecil'.
Astaga Kinara…, ini bahkan satu hari aku tidak melihatmu, tapi aku bukan hanya merasakan sepi tanpamu di sini melainkan kepalaku yang serasa ingin pecah. Kuharap ketika kujelaskan nanti kamu akan mengerti dan mau memaafkanku, batin Jayden sambil mengusap wajahnya kasar.