Setelah mengambil makanan, Arkan keluar dari dapur sambil terburu - buru dan meninggalkan aku yang masih berdiri mematung di dapur.
Aku segera menyusul Arkan dan bertanya, karena nggak biasanya Arkan seperti ini.
"Kamu kenapa sih?" Tanyaku yang ikut duduk di samping Arkan.
"Aku buru - buru, Sayang. Mau melamar kerja lagi." Jawab Arkan yang membuatku sedikit lega.
Aku pikir dia seperti itu karena lagi bete sama aku, ternyata karena dia lagi buru - buru.
Kasihan banget suamiku, cari kerja di zaman sekarang memang susah.
Selesai makan, Arkan langsung memasukkan piring kotornya ke dapur.
Padahal nggak biasanya dia langsung membawanya ke dapur, biasanya juga langsung ditaruh di atas meja, dan aku yang membawanya ke dapur.
Arkan memang benar - benar sudah berubah, semoga saja perubahan Arkan itu nggak cuma sehari atau dua hari, tapi selamanya.
Setelah keluar dari dapur, Arkan berjalan kearah ku untuk kembali berpamitan, dan mengendarai motor dengan kecepatan tinggi.