Akhirnya sampai juga, nafasku sampai ngos - ngosan karena berjalan sedikit jauh sambil menggunakan sepatu hak tinggi.
"Ada yang bisa saya bantu, Mbak?" Tanya seorang laki - laki didepan bengkel, mungkin laki - laki itu adalah pemilik bengkel.
"Ban mobil saya bocor, Mas. Apa Masnya bisa bantu saya?" Tanyaku dengan pelan.
"Bisa, Mbak. Memangnya mobil Mbaknya ada dimana?" Tanya laki - laki itu.
Akhirnya aku menunjuk kearah mobilku yang sedang terparkir sedikit jauh dariku.
"Jauh amat, Mbak? Mbaknya tadi berjalan kaki kesini?" Tanya laki - laki itu lagi, dan aku hanya menjawabnya dengan anggukan kepala.
"Apa Mbak sudah punya ban serep?" Tanya pemilik bengkel itu lagi, namun aku hanya diam.
Karena aku juga nggak tahu, apakah di mobil sudah ada ban serep apa belum.
"Mbak saya bonceng saja, biar nggak jalan kaki." Ucap laki - laki itu membuatku mengangguk.
Akhirnya aku naik di jok belakang motor pemilik bengkel itu.