Tapi aku kasihan sama Papa kalau aku tinggal sendirian, padahal aku berniat menginap di rumah Papa untuk 1 atau 2 minggu ke depan.
"Mas Arkan, tolong bantuin saya, Mas." Ucap Heni dengan suara yang sengaja di lembut - lembut kan.
Apa aku nggak salah dengar? Heni memanggil Arkan dengan panggilan Mas?
Dasar ulat bulu, benar - benar gatel.
"Salah sendiri kamu sudah bangunin macan yang lagi tidur cantik." Ucap Arkan sambil berpindah tempat dibelakang ku dan memelukku dari belakang.
Berarti memang dari tadi Heni yang bertindak gatel dengan Arkan, kenapa nggak dari tadi saja aku membuat rambutnya botak.
"Ada apa ini?" Tanya Papa yang tiba - tiba sudah berada dibelakang ku.
Mungkin Papa mendengar pertengkaran aku dan Heni, makanya Papa sampai kembali keluar dari kamarnya dan nggak jadi beristirahat.
Aku jadi merasa kasihan sama Papa, gara - gara ada aku di rumah ini, Papa jadi nggak pernah bisa istirahat.