Karena aku sadar kalau aku memang bukan anak kandung Papa.
"Tutup mulut kamu." Bentak Papa yang membuat Mama langsung terdiam sambil menunduk dalam.
"Kamu juga sama sekali nggak ada hak di rumah ini." Lanjut Papa berucap.
"Maksud kamu apa bilang seperti itu, aku ini kan istri kamu." Ucap Mama yang sepertinya tidak terima dengan apa yang diucapkan oleh Papa.
"Jadi kamu lebih memilih anak pungut ini daripada aku?" Teriak Mama sambil maju selangkah lebih mendekat kearah Papa.
"Cukup, aku bilang cukup." Papa masih tak mau kalah.
"Amaira ini bukan anak pungut, tapi anak dari kakak kandungku." Lanjut Papa sambil menunjuk dalam.
"Apa?" Mama terlihat terkejut dengan penjelasan Papa.
Apa selama ini Mama tidak tahu kalau aku adalah anak dari Ayah, dan Ayah itu saudara kandung Papa.
Gimana bisa Mama sampai tidak mengetahui hal itu?
Apa yang Mama tahu hanyalah, Papa mengambil ku dari desa, makanya Mama mengatai ku anak pungut.