"Kamu kenapa malah kesini?" Tanya Ibu berbisik ditelinga ku.
"Ibu kenapa menangis?" Bukannya menjawab, aku justru malah bertanya balik pada Ibu.
Ibu juga tidak menjawab pertanyaan ku, Ibu hanya menggeleng membuatku merasa bingung.
"Apa Ibu tidak merestui Amaira menikah dengan Arkan?" Aku masih terus bertanya, dan lagi - lagi Ibu hanya menggeleng.
"Sayang, ayo balik duduk disini." Pinta Papa.
Aku memandang kearah Ibu sebentar, setelah itu aku menggeleng menanggapi permintaan Papa.
Aku hanya ingin Ibu terlihat bahagia saat melihatku menikah, bukannya justru malah bersedih seperti ini.
"Amaira nggak mau menikah kalau Ibu tidak bahagia." Ucapku sambil memeluk Ibu.
Semua orang menatapku dengan tatapan aneh, termasuk Papa dan juga Arkan.
Mungkin apa yang aku ucapkan itu membuat semua orang kecewa, tapi aku juga nggak mau membuat Ibu bersedih seperti ini.