Tapi Papa masih tetap ingin mengantar aku dan Ibu pulang, padahal aku dan Ibu bisa naik taksi, bisa juga minta antar sama mobil milik rumah sakit.
Kasihan Papa harus bolak - balik ke sana kemari.
Bolak - balik dari kota ke desa, setelah itu balik lagi ke kota itu bagiku adalah perjuangan.
Papa mengendarai mobil dengan kecepatan sedang, karena keselamatan itu jauh lebih penting daripada segala - galanya.
Aku tidur didalam mobil karena kedua mataku masih sangat mengantuk.
Dan saat aku membuka kedua mataku ternyata mobil Papa sudah berhenti tepat didepan rumah.
Rumah dalam keadaan sepi, tidak ada penghuni satu pun, karena Hara berada di rumah Budhe, sedangkan anak buah ku libur karena aku berada di rumah sakit.
Ibu membantuku keluar dari mobil dan menuntunku masuk kedalam rumah, sedangkan Papa langsung pamit untuk segera berangkat ke kantor.
Aku merebahkan tubuhku di atas tikar bulu diruang keluarga, sambil menyalakan televisi.