Akhirnya aku terpaksa turun dari motor Irma dan masuk kedalam rumah lewat dalam toko sambil menutup rolling toko.
Aku nggak berani lewat pintu utama, takut sama tatapan ganas Ibu.
Aku membawa buku catatan pesanan pelanggan masuk kedalam kamar.
Tidak ada yang bisa aku lakukan selain mencatat pesanan pelanggan kedalam buku catatan.
Agar besok Irma dan Winda tinggal mengemas nya.
Masa iya untuk beberapa hari aku hanya gini - gini terus, bosan lah.
Di rumah sendiri tapi berasa didalam penjara, karena aku tidak boleh keluar kemanapun.
Selesai mencatat semua pesanan pelanggan, aku mengembalikan buku catatan itu kedalam toko, setelah itu kembali masuk kedalam kamarku untuk segera tidur.
Daripada nggak bisa keluar rumah, lebih baik aku tidur saja.
Baru juga merebahkan tubuhku di atas tempat tidur, tapi kedua mataku sudah terasa mengantuk, ingin segera di tidurkan.
****
Perutku terasa lapar, membuatku terbangun dari tidurku.