"Tapi kan Ibu hanya mengambil bahan makanan sedikit, Nak. Hanya untuk sarapan buat Nak Irsyad." Ucap Ibu sambil menunduk.
Aku tahu kalau niat Ibu memang baik, tapi kan ini rumah orang, dan di rumah orang nggak boleh sembarangan memegang sesuatu, apalagi memasak tanpa meminta izin sama yang punya rumah.
"Tetap saja kita itu nggak ada hak disini, Bu." Ucapku sambil menggelengkan kepalaku dengan pelan.
"Amaira, biarin saja Ibu masak, lagian saya juga sudah lapar." Ucap Irsyad yang tiba - tiba sudah berdiri dibelakang ku sambil melipat kedua tangannya didepan dada.
Akhirnya aku pun mengangguk, dan membantu Ibu memasak karena sudah mendapat persetujuan dari Irsyad.
Aku bingung mau bantuin Ibu apa, selama ini aku sama sekali nggak pernah memegang pisau, apalagi bahan - bahan dapur.
Jadinya aku membantu Ibu mengupas bawang, karena hanya itu yang sedikit aku bisa.
"Kamu bisa masak?" Tanya Irsyad sambil menepuk pelan bahuku, membuatku berjingkrak kaget.