Aku bangun dari tidurku dan melihat Arkan yang terlihat khawatir denganku.
Astaga, aku mimpi? Itu semua hanya mimpi?
Benar-benar mimpi yang sangat buruk.
"Ra, kamu kenapa?" Tanya Arkan dengan heran.
Aku hanya menggeleng, nafasku masih ngos-ngosan karena mimpi buruk tadi.
Apa maksud dari mimpiku tadi?
Mulai dari dikepung para warga, dinikahkan sirih, hingga pernikahanku gagal karena seorang perempuan hamil yang mengaku istri sahnya Arkan.
"Arkan, apa aku boleh tanya sesuatu?" Aku bertanya dengan ragu-ragu.
"Mau tanya apa?" Arkan balik bertanya sambil mengerutkan keningnya.
"Apa kamu sudah punya istri?" Tanyaku pelan.
Arkan melotot kan kedua matanya saat mendengar pertanyaan ku, setelah itu Arkan tertawa dengan sangat keras hingga membuatku menyumpal mulutnya pakai kardus bekas kosmetik.
"Aku serius." Ucapku sambil melotot.