"Mbak Amaira." Panggil seseorang dari depan toko.
Aku yakin kalau itu suara Jihan, karena aku sudah mulai hafal dengan suaranya yang sengaja di lembut-lembut kan.
Aku terpaksa berjalan keluar untuk menemuinya, karena aku juga penasaran dengan kedatangannya kesini.
"Ada apa?" Tanyaku dengan cuek.
"Apa nggak ada pekerjaan untuk saya, Mbak? Saya merasa nggak enak kalau nggak ngapa-ngapain di rumah." Ucapnya dengan bertanya pekerjaan padaku.
Aku berpikir sejenak sebelum menjawab ucapannya, mungkin sebaiknya aku menyuruhnya untuk menjaga toko, lagian kan aku sudah memasang CCTV, jadi pasti aman.
"Iya, ada. Kamu jaga toko ya, aku capek mau istirahat. Tadinya toko mau aku tutup, tapi kebetulan ada kamu, jadi kamu saja yang jaga." Ucapku membuat Jihan mengangguk sambil tersenyum.
Mungkin dia pikir kalau itu kesempatan bagus baginya, karena dia bisa berbuat apapun dengan suka hati di tokoku, karena nggak ada aku.