Akhirnya aku masukkan kedalam tas, buat oleh - oleh untuk Hara nanti di rumah.
Lumayan lah, sedikit mengirit.
Arkan kembali masuk kedalam kelasku, dengan wajah yang ditekuk.
Kenapa Arkan seperti tidak semangat sama sekali?
Bukannya dia tadi habis istirahat bareng sama Ajeng?
Harusnya dia senang dong, bisa berduaan sama Ajeng tanpa harus memikirkan perasaanku, kan aku sama dia sudah putus.
Arkan mengajar dengan ekspresi yang cuek, tidak bersemangat sama sekali, tidak seperti biasanya saat masih ada hubungan denganku.
Apa Ajeng tidak bisa membahagiakan Arkan?
Apa Arkan tidak semangat gara - gara tadi aku putusin?
Tapi kan, itu semua bukan salahku, dia sendiri yang main bercabang hati menduakan aku.
Kenapa sekarang malah dia yang seakan tersakiti?
Apa dia berlagak sedih karena ada Ajeng, mungkin agar Ajeng menjadi simpati dan mau balikan lagi dengannya.
Iya, iya. Mungkin itu memang trik Arkan, agar Ajeng mau balikan lagi dengannya.
Arkan, Arkan.
