Apa yang sedang dipikirkan oleh Arkan?
"Buruan anterin aku sekarang." Ucapku sambil menyeret pergelangan tangan Arkan, memaksanya untuk mengantarkanku. Arkan mengacak rambutnya kasar, malah membuatku ingin menertawakannya.
Akhirnya Arkan dengan terpaksa mengikuti kemauanku.
Salah Arkan sendiri, dia membuatku gelagapan.
Bilang mendadak kalau aku masuk sekolah besok, padahal dia tahu sendiri kalau semua perlengkapan sekolahku ada di rumah Nenek, dia kan juga tau kalau aku kabur tidak membawa persiapan apapun.
Sekarang biar dia rasakan akibatnya, aku akan memintanya mengantarkanku membeli semua hingga perlengkapan sekolahku lengkap dan bisa mulai masuk sekolah besok.
"Kamu mau belanja perlengkapan sekolah dimana, Ra?" Tanya Arkan jutek, sepertinya Arkan masih belum ikhlas nganterin aku sekarang.
Awas saja, aku akan bilang sama Budhe nanti kalau aku sudah pulang dan Budhe sudah di rumah.