Disamping, didepan, dan juga dibelakang rumah Bu Ira terdapat banyak rumah warga.
Tapi semua warganya pada kemana ?
Apa nggak ada yang mendengar teriakanku?
Bagaimana bisa suara teriakan sekencang itu tak ada orang yang mendengarnya?
Nggak ada satu pun warga yang mau menolongku, jadi aku harus berusaha menyelamatkan diriku sendiri dari pada nanti aku beneran dijual sama suami Bu Ira yang gila ini.
Tiba - tiba Tuhan menolongku dengan memberikanku ide yang cemerlang, aku pun mencoba ide yang tiba - tiba muncul dikepalaku.
Aku menendang benda pusaka milik suami Bu Ira dengan sangat - sangat kencang, hingga suami Bu Ira teriak - teriak karena kesakitan.
Aku pun lari sekencang - kencangnya menuju kearah pasar untuk menemui Arkan.
Akhirnya, tak butuh waktu lama aku sudah sampai ditempat parkir pasar.
Aku celingak - celinguk kesana - kemari namun tetap saja Arkan tak terlihat batang hidungnya.
Apa jangan - jangan Arkan meninggalkanku pulang