"Aku yakin jika anakku itu akan terlahir kuat, Nee-chan. Bibit keluarga kita itu bibit unggul. Jadi, aku yakin bayiku akan bertahan meski dia mengalami hal yang malang." Takumi berucap sok dewasa.
Pikiran Takumi masih kacau saat ini. Jadi, dia seolah bersikap bukan seperti dirinya sendiri.
Yui mengacungkan jari kelingkingnya ke Takumi, membuat Takumi mengernyit melihat jari saudarinya.
"Untuk apa?" tanya si polos Takumi.
"Berjanjilah padaku! Apa pun yang terjadi, jangan berpikir untuk membuang darah dagingmu sendiri suatu saat nanti, ya?" Yui berucap.
Tanpa pikir panjang, Takumi langsung menautkan jari kelingkingnya ke kelingking saudarinya. Janji jari kelingking.
Takumi mengangguk sambil terus menahan air matanya.
"Aku berjanji, Nee-chan. Aku akan belajar bersikap dewasa. Dan akan menyayangi anakku sendiri, meski Hyugatsuki, Yuzuki atau bahkan Akazawa pun tidak mengakui keberadaan Baby Kei."