"Gastrointestinal?" ulang Takumi lagi.
"Pencernaan, Bodoh!!" Yui berkata ketus, sama seperti biasanya. Yui terlihat malu memiliki adik yang tidak tau apa-apa ini. Selama di sekolah entah apa yang Takumi pelajari. Mungkin terus menggoda Sakurako, batin Yui.
"Setahuku, dibandingkan apel, biji buah yang memiliki zat amygdalin yang lebih besar adalah aprikot dan persik." Yui menganalisis.
"Benar, Yui-chan!" Takashi berkata cepat.
"Tentunya, ketika mendengar kata 'sianida', yang ada dalam pikiran adalah 'keracunan'. Perlu diketahui bahwa buah atau biji yang mengandung amygdalin dapat diproses untuk dihilangkan zat beracunnya. Contohnya, racun yang terdapat pada almond dapat diproses sedemikian rupa, baik dihilangkan zat beracunnya, atau pun diubah menjadi zat yang berbahaya sekalian."
Semua melongo. Pembahasan model apa ini maksudnya? Yui yang sok-sok an mengerti tadi saja kini mulai merasa bingung dengan ucapan pamannya.