"Aku menyuruh orang untuk membunuh istrimu agar kau tidak bisa memiliki Rin lagi."
Duagh!!
Sesaat setelah mengatakan itu, perut Dion terasa seperti diaduk. Mual. Baru saja, Akira meninju tepat di ulu hati Dion.
"Targetku selain para anggota mafia itu, juga seluruh keluargamu, Akira. Jika perlu, aku akan meneror anak cucumu juga nantinya. Karena kau juga yang membuat adikku menjadi depresi."
"Anna depresi karena memiliki kakak gila sepertimu, Dion! Sejak awal aku memang tidak tertarik dengan adikmu itu!"
"Aku gila seperti ini gara-gara dirimu juga Akira! Kau sama busuknya denganku, tapi seolah-olah hanya diriku yang penjahat. Apa kau lupa jika kau pernah melenyapkan seseorang juga, huh?!"
"Kheh! Bodoh!" desis Akira.
"Kau masih belum mengakui semua kejahatanmu, hah? Kau adalah pembunuh juga, Akira. Tapi, kau sekarang bertindak seolah-olah menjadi penyelamat bagi Rin."
Duagh!!
Lagi-lagi Akira meninju pangkal hidung Dion, membuat hidung Dion mimisan.
