"A-aku tak pernah mengkhianati kamu, Tuan Akira Akazawa Yang Terhormat." Suara Rin bergetar. Beberapa tetes air mata berhasil lolos dari mata sayunya.
"PEMBOHONG!! SAMPAI KAPAN KAU AKAN TERUS MEMBODOHIKU, HAH?!"
"A-aku ... aku ...."
"Kau benar-benar menjijikkan, Rin! Perempuan rendahan! Aku lupa jika aku pertama bertemu denganmu saat itu, kau adalah wanita panggilan!" Akira berjalan ke luar kamar, meninggalkan Rin yang meringkuk di ranjang.
Rin menangis sesenggukan, meratapi nasib buruknya akhir-akhir ini. Rin bukan wanita panggilan dulu. Rin hanya perempuan miskin yang terjebak di antara para bos besar, hingga semua mengira bahwa Rin adalah perempuan panggilan. Termasuk juga Akira, yang saat itu menyuruh Dion untuk memanggil Rin untuk melayani Akira. Namun, akhirnya Akira malah jatuh cinta kepada Rin.
Apakah Rin salah karena dia terlahir miskin?