Di meja makan suasana canggung masih menyelimuti mereka. Tuan Akira memandang kedua anaknya secara bergantian.
"Fiuuhh!!"
Itu suara helaan napas Tuan Akira, yang selalu merasa pusing merawat kedua anaknya sendirian ini.
"Nanti akan papa belikan CD baru lagi ya, Yui-chan. Baikan dulu dong sama adiknya!" ucap Tuan Akira sambil menarik tangan Yui, menyuruh untuk salaman dengan Takumi.
"Taku-chan dulu yang harus minta maaf, Pa!" ketus Yui. Sudah mirip saudari tiri saja galaknya.
Takumi sebenarnya malas mengulurkan tangannya dan minta maaf. Takumi merasa pihak yang teraniaya dalam kasus ini.
"Kenapa Taku yang harus minta maaf, hah?! Yang mendorong dan menendangku siapa sebenarnya tadi, Onee-sama!"
Takumi sangat marah hingga melemparkan sebdoknya tepat ke muka Yui, saudarinya.