"Rasanya semua mencekik tiba-tiba, Len. Apa yang harus aku lakukan, Len? Aku merasa telah menjadi orang yang tidak berguna jika hanya tiduran di rumah. Aku melakukan sesuatu yang berguna untuk orang lain, Len," bisik Shino, menghindari tatapan Len ke arahnya.
Shino terkejut ketika Len menariknya ke dalam pelukan erat. Tangan pemuda berambut pirang itu mengusap punggung Shino secara hangat.
"Aku sudah menyebabkan semua orang menderita, Len. Ayahku pasti akan kecewa karena memiliki anak yang tidak bisa diandalkan sepertiku. Lalu, Eva Nee-sama pasti juga menderita memiliki saudara tidak berguna sepertiku. Dan saat ini, kau dan Kentaro juga akan menderita gara-gara aku. Lalu, apa yang bisa aku lakukan untuk menebus semua kesalahanku pada kalian semua, Len?"
Shino berucap sambil menangis. Rasanya ia masih ingin menangis, meski kemarin ia sudah menangis lama di pundaknya Kentaro dan tadi pagi di dadanya Len.