"Sttss ... jangan berbicara lagi, Eva!
Malam ini tak perlu ada suara. Kau mengerti 'kan apa maksudku?"
Eva hanya mengerutkan dahi, semakin tidak mengerti. Althair tidak pernah seliar ini sebelumnya. Eva tidak tahu mengapa, tapi Eva seolah yakin bahwa yang berada di hadapannya ini terlihat bukan seperti Althair Valfredo.
Atau mungkin, memang Eva tidak mengenal pemuda itu secara keseluruhan. Jadi, Althair Valfredo sebenarnya adalah pemuda yang penuh napsu seperti malam ini. Bukannya pangeran yang polos dan naif seperti biasanya. Eva jadi bingung sendiri menghadapi sikap Althair yang sering berubah-ubah itu.
"Di mana Althair-sama yang manja seperti biasanya?" Kalimat itu terlontar begitu saja dari bibir Eva. Namun, itu sama sekali tidak membuat Althair gugup.
"Aku Althair, Sayang. Apa yang kau bicarakan, eum? Sifatku memang seperti ini sebenarnya. Jika kau mengira jika aku adalah pemuda yang polos dan naif, maka percayalah itu hanya pencitraan semata karena kita baru kenal."