(Sakurako_POV)
Hari Minggu ini dia kembali menyogokku dengan secangkir cokelat. Aku yang maniak cokelat tentu saja tak mampu menolaknya.
Aku takut akan goyah sehingga aku memilih memasang perisai yang amat tinggi. Aku punya trauma dengan yang namanya cinta itu. Aku takut tersakiti lagi seperti yang sudah-sudah. Aku takut orang yang kusayangi akan terluka lagi dan lagi.
Jadi, aku memutuskan untuk membentengi diri agar tidak jatuh cinta lagi. Apalagi pada Takumi. Berada di dekatnya saja sudah lebih dari cukup bagiku. Ah, sebenarnya bukan itu alasan utamanya. Aku memiliki rencana tersendiri untuk Takumi-kun.
"Ada cokelat di bawah bibirmu, Rako-chan," ucap Takumi begitu lembut sambil mengusap sisa cokelat dengan ibu jarinya.
Untuk pertama kalinya, rasanya jantungku berdegup kencang. Apa ini tanda-tanda aku terkena kolesterol karena terlalu sering makan makanan berkolesterol tinggi? Ah, entahlah! Yang jelas jantungku kini masih berdegup kencang ketika bersama Takumi-kun seperti ini.
