[TAKUMI POV]
"Sakurako-chan?" ulang si guru baru itu terus memanggil Sakurako, gadis milikku.
Cih! Sok akrab!
Kenal juga tidak Dan, apa-apaan itu? Wajah Sakurako merona, memerah!
Ini tidak bisa kubiarkan!
Sakurako adalah masa depanku!
"Na-nani, Sensei?" ("Apa, Pak Guru?")
Lho?! Sakurako malah balik nanya. Memasang ekspresi menggemaskan pula. Mirip-mirip anak kucing minta diadopsi.
Rako-chan, please.... hatiku ini tidak kuat jika melihat ekspresi manismu itu, malah kamu tunjukkan untuk si guru sok akrab itu! Bukalah matamu lebih jelas, Rako-chan! Aku jauh lebih tampan dari lelaki berwarga Inuyama itu!
"Sensei, time is money. Bisa kita sudahi wawancara sepihak ini dan memulai pembelajaran? Kami ingin belajar bukan untuk mendengar dialog kalian!" kataku berusaha tak berekspresi.
Padahal aku ingin sekali berteriak, NANA IS MY FUTURE WIFE, MY FUTURE LIFE, MINE! And DON'T DISTRUB MY FUTURE WOMAN!
Inuyama Sensei malah menahan tawa, apa yang lucu? Dasar aneh!