"Rako-chan?"
"Heum?"
"Ayah kamu pengemis, ya?"
Plak!!
Terdengar tamparan keras. Pipi Takumi langsung ditampar oleh Sakurako secara keras. Padahal, buat itu niat Takumi tadi, tapi Sakurako salah paham.
"Jangan mencemooh keluargaku, Takumi-kun! Lancang sekali kau mengatakan jika ayahku adalah pengemis?! Ayahku itu adalah kepala klan yang sangat cakap dan bijaksana tahu!" sungut Sakurako, berapu-api. Sakurako merasa terhina dengan ucapan Takumi tadi.
Meski Sakurako mencintai Takumi, tapi Sakurako akan marah ketika Takumi mengatakan hal buruk pada keluarganya Sakurako. Apalagi Sakurako sangat menghargai mendiang ayahnya yang sudah meninggal.
"Huuffttt!!"
Takumi hanya bisa menghela napas panjang, dan mengembuskannya secara kasar. Takumi juga sambil mengusap wajahnya secara kasat. Padahal 'kan Takumi niatnya ingin merayu Nana dengan gaya rayuan dari negeri yang dijuluki Zamrud Khatulistiwa itu.