Chereads / Hoshi no Tama / Chapter 26 - Tempat Tujuan

Chapter 26 - Tempat Tujuan

"Hey, kau kenapa, Akazawa? Kau sakit, eum?"

"Jangan pedulikan aku, Minami! Anggap saja aku masih baik-baik saja! Saat ini yang kuinginkan hanya segera bertemu dengan Sakurako. Aku sudah fak peduli dari ras apa pun dia. Aku hanya ingin menemuinya sekarang," ucap Takumi lantang. Tidak mempedulikan rasa pusing dan mual yang ia derita.

Saat ini, Itsuki menyadari bahwa Takumi telah terkena Penyakit Dunia Lain. Saat seseorang berada di tempat yang bukan semestinya, akalnya akan berontak. Terkadang mereka juga akan menjadi sosok yang berbeda, dan Itsuki telah membuktikan hal itu.

Setelah beberapa jam berjalan melewati terowongan panjang nan gelap, mereka melihat setitik cahaya kemerahan di depan sana. Cahaya itu begitu menyilaukan.

"Kita sudah sampai, Akazawa," gumam Itsuki.

Takumi yang sejak tadi jalan menunduk, kini mengangkat kepalanya. Ia menjadi bersemangat ketika mendengar Itsuki berseru bahwa mereka telah sampai ke tujuan. Tempat Sakurako selama ini tinggal.

Mereka berdua mempercepat langkah mereka. Setelah sampai di ujung terowongan, pemandangan awal yang terlihat hanyalah bara api di mana-mana. Puing-puing bangunan berserakan. Beberapa mayat yang hangus.

Mata Takumi dan Itsuki membeliak. Mereka tersentak mundur beberapa langkah. Sekian menit mereka tercenung, sebelum akhirnya Itsuki memberi isyarat anggukan pada Takumi.

Itu adalah isyarat Itsuki yang menyuruh Takumi untuk mendekat ke arahnya. Itsuki menenuk jari manisnya dan meletakkan tangannya di depan wajah. Itsuki seperti merapalkan sesuatu.

Entah apa itu, Takumi tidak mengerti. Dalam situasi ini, Takumi semakin menyadari jika kawannya itu memang benar-benar aneh.

Setelah merapalkan mantra, di sekitar Takumi dan Itsuki kini terlihat asap tipis berwarna mereka. Asap tipis itu mengelilingi mereka.

Itsuki menyuruh Takumi untuk terus mengikutinya. Itsuki juga memperingatkan agar Takumi tidak keluar dari asap merah yang berada di sekitar mereka. Jika Takumi memaksa untuk keluar, Itsuki tidak bisa menjamin keselamatan kawannya lagi.

Setelah mendengar peringatan dari Itsuki itu, Takumi semakin merapat ke arah Itsuki. Ia masih berjalan tepat di belakang Itsuki.

Takumi bahkan kini memegangi kedua bahu Itsuki, karena takut ia akan ditinggal oleh Itsuki di tengah medan peperangan ini. Meskipun akhirnya, Itsuki akan membentak-bentak Takumi agar tidak menyentuh Itsuki.

"Berada di dalam lingkupan asap merah saja sudah cukup, Bodoh!! Tidak perlu bergelayutan di pundakku! Itu menjijikkan, Akazawa!!" bentak Itsuki, yang langsung membuat Takumi melepaskan pegangannya di pundak Itsuki.

Mereka berdua kembali berjalan di antara medan perang, menuju ke istana yang terlihat masih cukup jauh dari Takumi dan Itsuki berada saat ini.

Entah itu asap merah apa yang digunakan Itsuki sehingga mereka mampu menghindar dari peperangan di sekitar mereka. Setelah berjalan satu jam, akhirnya Takumi dan Itsuki sampai di dalam istana Kerajaan Hyuugahito.

"Karena kita sudah sampai sejauh ini, kita juga harus membantu mereka dalam peperangan melawan musuh, Akazawa," titah Itsuki.

Takumi mengangguk mantap dan berucap,

"Ha i'!"

Meski meng-iya-kan, tapi Takumi masih bingung dengan cara seperti apa mereka akan membantu peperangan ini. Bahkan, Takumi tidak membawa senjata apa pun saat ini.

Akankah Takumi dan Itsuki dapat membantu peperangan melawan musuh itu?

Lalu, apakah Takumi akan mampu bertemu dengan Sakurako kembali?

Sebenarnya, hubungan serumit apa yang dialami oleh Takumi, Sakurako dan Keisuke?

Temukan jawabannya di volume 2, Kawan.