Takumi memejamkan matanya menikmati sensasi hangat itu. Ia merasa damai. Ia merasa bebas. Benar-benar seperti bulu, ringan dan tanpa beban.
Bunga-bunga di halaman samping rumahnya telah bermekaran. Warna-warni yang lembut. Ketika angin menggoyang pelan, mereka seolah menari-nari mengikuti arah angin. Terlihat sangat anggun dan mempesona.
Lalu Takumi melihat langit. Ciptaan Kami-sama yang amat ia kagumi. Cerah. Dan Takumi tahu, untuk pertama kali setelah sekian lama, hatinya ikut menghangat melihatnya. Takumi tidak merasa kosong lagi. Dia hanya butuh untuk mengikhlaskan semua dan tidak bersikap egois. Semoga ini dapat ia praktikkan nantinya.
Takumi tersenyum. Ia akan memulai hari baru.
Takumi tidak pernah bangun sepagi ini sebelumnya. Jadi, bangun pagi ternyata menyenangkan juga, batinnya.
