Aku jadi ingat, betapa Toneri Nii-san akan tidak terima aku diperlakukan buruk oleh makhluk lain.
Bahkan, ketika aku diusir dari kastil oleh Saburo Nii-sama, Toneri Nii-san yang selalu menggenggam tanganku dan menjamin keselamatanku. Aku akan selalu menuruti apa pun yang diperintahkan oleh Toneri Nii-san kepadaku. Dia adalah penjagaku yang paling baik. Lalu sebenarnya ada juga Kaname yang baik terhadapku. Hanya saja, Kaname tidak bisa meninggalkan kuil yang ia jaga.
Ah, aku jadi merindukan mereka semua. Aku ingin segera kembali pulang.
Saat ini, fokus mataku kembali terarah pada lelaki yang duduk angkuh di singgasana. Jika tidak salah mengira, mungkin saja lelaki itu adalah Raja di tempat ini.
Aku melihatnya tersenyum ke arahku. Senyumnya begitu indah dan menarik. Aku jadi teringat mendiang ayah.
Sosok yang mengaku dirinya sebagai Panglima Verrold kini maju dan menatap lelaki yang masih duduk angku di singgasananya.