Akira memegang kedua lengan Rin secara lembut. Ia menarik pelan lengan istrinya agar tidak memeluknya terlalu erat.
"Ini situasi yang sangat genting, Sayang. Kumohon kau mengertilah!" Akira memohon.
"Apa ini tentang Emilia?" desis Rin. Sudah terhitung lebih dari dua tahun sejak kemunculan Emilia, teman masa kecil suaminya. Dan sejak saat itu, Rin merasa jika suaminya sudah membagi cintanya.
Meski Rin awalnya tidak keberatan akan kehadiran Emilia, tapi semakin ke sini sikap suaminya semakin aneh. Terkadang Akira bahkan sulit memprioritaskan antara keluarganya sendiri dengan keluarga Emilia.
Meski Rin adalah wanita yang baik, tapi semakin lama dia semakin tidak tahan. Wanita mana yang tahan jika suaminya lebih perhatian dengan wanita lain. Meski wanita itu sahabatnya sekali pun.
Akira meletakkan kedua tangannya di pundak sang istri.
"Suara Emilia terdengar begitu ketakutan, Sayang. Aku harap kau mengerti situasi genting saat ini."
