"Yosh!! Kau benar juga, Yui-san. Mulai saat ini aku tak akan iri lagi pada si Muraski itu?" ucap Aoi dengan penuh semangat. Aoi juga memanggil dengan nama Yui saja, tidak memanggil nama keluarga Akazawa seperti sebelumnya.
Aoi lalu menatap Yui lekat-lekat. Sekarang ia tahu kenapa Toneri bisa sedikit tertarik pada gadis yang ia kira menyebalkan itu. Gadis ini tidak buruk juga, pikir Aoi.
Aoi langsung menggelengkan kepala, kasar. Mengenyahkan pikiran rendahan itu.
Aoi tak ingin menjadi sosok yang merebut kekasih saudaranya sendiri. Aoi kembali menghela napas panjang saat ia rasa mampu menghilangkan pikiran nista tadi.
Yui tersenyum lembut. Senyum yang membuat Aoi terbuai kembali.
'Oh tidak!! Selamatkan aku dari godaan rubah betina ini, Kami-sama!! Apakah sebenarnya Yui bukan manusia, melainkan rubah licik seperti Hime?' jerit Aoi dalam hati.
"Memang kalian bertengkar masalah apa lagi, eum?" tanya Yui, lembut.