Takumi memutar bola matanya, malas. "Drama!" cibirnya.
Merusak suasana memang Takumi ini. Kakaknya berusaha terlihat meyakinkan seperti di film, eh malah diejek.
"Apa kau bilang?!" Yui murka. Aneh sekali, yang merusak busur biola begitu berapi-api. Sepertinya dia memang dendam sekali pada Yuzuki dan Hyugatsuki itu.
"Aku bukannya dendam, sudah kukatakan itu. Aku dan Toneri sudah seperti biasa kok. Malahan kami bertemu di kafe tadi pagi. Tapi, kau tetap tak boleh menjalin hubungan dengan mereka. Akazawa tidak boleh ada hubungan lebih dari teman dengan mereka. TITIK!!" Yui melanjutkan ucapannya. Ia memberi tekanan pada setiap kata.
Takumi terdiam. Patah hati bukan karena Sakurako tapi karena saudarinya sendiri.