Entah mengapa Alfa merasa sesenang itu saat akhirnya bisa pergi dengan Elion lagi. Hanya jalan-jalan di pasar kuliner malam, menyusuri trotoar sambil membicarakan hal random, berkendara tanpa tujuan dan berakhir duduk di cap mobil sambil menikmati jagung bakar. Hal sederhana yang akhir-akhir ini jarang bisa mereka lakukan karena keterbatasan waktu.
"Kak El ngerasa aku berubah nggak?"
"Berubah yang kayak gimana?"
"Kayak .... " Alfa menoleh dengan cengiran tipis. "Aku lebih asikan dulu waktu kita belum deket?"
"Lo versi yang belum betulan gue kenal tuh lebih ... konyol, mungkin?" Elion tertawa pelan. "Kayak yang Bianca bilang, otak lo kayak geser aja gitu."
"Sekarang?"
"Sekarang daripada konyol, lo jadi lebih keliatan kayak deep thinker."
"Kak El lebih suka aku yang mana?"
Elion malah tergelak. "Emang apa bedanya? Dua-duanya kan masih lo."
"Ya kali aja Kak El ngerasa bosen sama aku gara-gara nggak ngebadut lagi."