Aku pun terbangun dengan pakain kemarin.
Ketika kesadaranku belum terkumpul, aku pun bingung dan bertanya-tanya, kenapa aku terbangun pagi sekali?
Aku yang terbangun kepagian pun bingung untuk melakukan kegiatan.....
Setelah berpikir panjang akhirnya aku mendapatkan ide, aku akan lari pagi dan sedikit berlatih karena nanti akan ada tes latih tanding, entah aku akan berduel dengan siapa nantinya.
-DI DEPAN RUMAH-
*Hmmmm
Aku melihat kanan dan kiri, Aku menyadari ada yang salah, dan ketika melihat jam, aku terkejut karena kebodohanku sendiri ternyata sekarang masih malam.
'Jam menunjukkan angka 22.26.'
Aku yang malu saat itu pun pergi ke dalam rumah, dan ingin kembali tidur, tetapi sebelum aku sampai ketempat tidur ku, Azusena yang ada di sebelah kamarku terbangun, dan melihat diriku yang memakai jaket dan celana training, Azusena yang mengusap matanya melihat lagi untuk yang kedua kalinya dia tertawa dan mengatakan..
"Hahahahah, mana ada orang bodoh yang mau berlarian di tengah malam begini?, kayaknya cuma dirimu saja Heigo, hahahahahahah"
"Berisik bodoh."
Azusena yang tertawa terbahak-bahak saat itu langsung aku tenangkan dengan menutup mulutnya, takut mengganggu orangtuanya yang tertidur di lantai bawah, aku pun langsung meninggalkan Azusena dan pergi ketempat tidur, sesaat sebelum aku menutup mata, Azusena dengan santainya tidur di sampingku, aku pun bangun dari tempat tidur ku seketika Azusena memelas di depan mataku seperti ketakutan.
Geeehh, aku yang tidak tahan melihat wajah melas dari Azusena melihatnya saja, dan akhirnya kita berdua tidur bersama, dengan Azusena yang memelukku.
Hari semakin pagi, aku bangun dari tidurku dan melihat Azusena yang masih memelukku, aku yang sudah terbangun itu langsung membangunkannya.
"Azusena bangunlah sekarang sudah pagi"
"Mmmm, Hoammm, Selamat pagi Heigo."
"Yaaa, selamat Pagi."
Dengan bertukar salam pagi, kami pun mandi bergantian dan langsung ke bawah untuk sarapan, di meja makan sudah tersedia makanan.
"Selamat pagi, Ayah Ibu."
"Selamat pagi Paman Tante."
"Selamat pagi, cepat makan nanti keburu dingin"
Kami berdua pun makan dan berbincang.
Setelah sarapan, Azusena dan aku pun berangkat, ketika hendak berjalan menuju akademi, di tengah perjalanan kami bertemu dengan Chloe yang sedang berjalan sendiri, kami pun menyapanya.
"Chloe selamat pagiii."
"Yo~ Chloe selamat pagi."
"Ya pagi juga Azusena dan juga Heigo."
Setelah bertukar salam pagi, kami bertiga melanjutkan perjalanan ke akademi sambil berbincang-bincang. Sebenarnya yang berbincang itu bukan aku melainkan azusena dan Chloe. Chloe yang sedang berbincang dengan azusena tiba tiba mengajak diriku bicara.
"A-anu heigo di latih tanding nanti kau akan berpasangan dengan siapa? "
"Hmmm, aku tidak yakin entah siapa itu aku akan bertanding dengan kekuatanku. Apakah Chloe mau bertarung denganku?"
"E-Eeh tidak aku sudah berpasangan dengan azusena."
"Heee, begitu yaa kau harus mengeluarkan seluruh kekuatan mu Chloe dan kalahkan anak manja itu."
*Cemberut
"Heiii! Heigo siapa yang kau bilang anak manja hah?"
"Ehe-he."
Tanpa sadar berjalan dan akhirnya sampai ke akademi.
Kami pun berlanjut jalan ke kelas, sesampainya di kelas seperti biasa murid perempuan menyapa diriku, sedangkan anak laki-laki dengan tatapan penuh hawa kebencian menatap diriku. Aku yang sedang bertukar salam tiba-tiba merasakan tekanan kuat, nampaknya tekanan itu hanya di arahkan kepadaku.
*Zinggg
"Hmmm, tekanan yang lumayan kuat langsung di arahkan kepada ku, siapa orang ini?"
Aku yang langsung sadar ketika ada orang yang mencurigakan di bangku belakang aku langsung mengeluarkan aura membunuhku yang langsung di arahkan tepat kepada orang yang mencurigakan tersebut. Seketika orang itu menghilang dengan meninggalkan sedikit jejak sihir.
"Hmmmm, jejak sihir ini? nampaknya tidak asing, void? Tipe assasin?, tidak ini sedikit berbeda sihir ini lebih kasar."
Memikirkan itu, azusena langsung memanggilku.
"Heigooo, ayo kita duduk."
"A-Ayo."
Sihir tadi..siapa itu? Sihir kasar dan kuat itu milik siapa? Bahkan manusia pun tidak memiliki sihir seperti itu. Aku terlalu banyak memikirkannya, setidaknya orang orang di kelas tidak sadar akan hal ini.
"Pagi anak-anak, hari ini kita akan memulai latih tanding yang sudah saya bicarakan kemarin, kalian bebas memilih lawan kalian yang akan kalian ajak berduel."
Tanpa di sadari latih tanding pun akan di mulai, kira kira yang akan menjadi lawanku siapa ya?
Sebelum aku pergi kelapangan aku meminta izin untuk ke toilet, dengan alasan seperti itu aku sebenarnya mengikuti jejak sihir yang ada di kelas tadi, ketika aku berjalan menuju ke gedung belakang sekolah, aku menemukan jejak sihir lagi tapi kali ini berbeda.
"Apa ini?, sihir ini berbeda dari sihir yang tadi berada di kelas."
Sihir yang ku rasakan sekarang berbeda lagi, sihir ini lebih kasar lagi. Entah void tipe apa yang ada di sini, umumnya void tidak memiliki sihir yang kasar seperti ini. Apakah ada makhluk lain selain vo--
*Sringgg, tringgg
Ketika aku sedang berfikir sihir siapa itu tiba-tiba ada yang menyerangku entah siapa orang ini. Orang ini sama sekali tidak menunjukkan sedikit wajahnya, memakai pakaian hitam seperti ninja dan juga apa itu? Double sword?, senjata yang di pegang orang itu cukup langka, pasalnya double sword jarang di minati.
"Oi oi oi, yang benar saja serangan tiba-tiba seperti itu membuatku kaget."
"Hahahah, benar saja serangan diam diam seperti itu tidak berpengaruh kepada mu MASIKURA HEIGO."
*Mengkerutkan dahi "Mmmm?"
Siapa dia?,...dan kenapa mengetahui diriku?.
Aku pun menanyainya dengan sikap siaga.
"siapa kau?, sepertinya aku tidak pernah mencari masalah denganmu kenapa kau menyerangku?"
"Ayolah aku tidak akan menyerang mu jangan bersikap waspada seperti itu, dan juga siapa aku?, itu tidak terlalu penting. Aku akan memberimu peringatan saja. Hati hati dengan apa yang akan terjadi nanti." *Wushhhh
Entah apa yang dia bicarakan, dia tiba tiba menghilang sekarang tanpa jejak sihir?, aneh sekali. Tanpa sadar aku terlalu lama izinnya sehingga Azusena sampai mencariku.
"Heigooo, kemana saja kau? latihan akan segera dimulai ayo kelapangan."
"Yaaa, tunggu sebentar lagi."
Sebenarnya apa yang terjadi hari ini, dan juga orang itu kuat kalau aku tidak reflek tadi mungkin aku akan kehilangan kepalaku hari ini, siapa dia sebenarnya? dan juga apa maksudnya 'hati-hati apa yang akan terjadi nanti?'.
"Untuk saat ini aku akan mempercayainya saja."
Entah apa yang akan terjadi nanti, untuk saat ini aku akan melatih kekuatanku. Dengan begitu aku bisa melindungi mereka yang ku sayangi.
Di area latihan:
"Heigo dari mana saja kau?"
"Ah, maaf Pak tadi ada kendala sedikit."
Setelah itu latih tanding pun di mulai, setelah beberapa saat giliran Azusena dan Chloe yang akan bertarung.
*Tinggg
Bunyi kedua pedang saling bertabrakan.
Ketika aku sedang memperhatikan mereka berdua bertarung, Azusena yang kalah kecepatan dibandingkan dengan Chloe yang fokus kepada kecepatan sedangkan azusena unggul dalam kekuatan dan ketahanan, masing masing dari mereka bisa unggul karena kekuatan sihir.
*Sringg...Tringgg
"Chloe kau cepat sekali, tapi dengan ini berakhir sudah."
Azusena yang mendapatkan celah pun langsung memukul mundur Chloe dengan sekuat tenaga. Pedang sekolah yang di pakai untuk latih tanding pun hancur.
"Kau kalah chloe."
"Huff, kau kuat sekali Azusena."
"Pemenangnya Azusena"
Perbedaannya terlalu besar tetapi kalau memiliki moment tepat kau bisa memukul mundur lawanmu.
Sesudah duel Azusena dan Chloe, kali ini giliranku tetapi aku tidak mempunyai pasang, tepat setelah aku memikirkan itu ternyata ada seorang yang mengajak diriku berduel.
"Kau, Heigo kan? bertarung lah denganku jika aku menang jauhi Azusena."
*Woooo, hajar dia leon.
*Kyaaaa leon hari ini pun dia terlihat tampan.
Geeeh, entah kenapa banyak sekali yang mendukungnya kenapa dia memintaku menjauhi Azusena? apakah dia menyukai Azusena? ukhhh sifatnya yang penuh kharisma itu membuat ku iri, kalau ini adalah fantasi raja iblis dan pahlawan mungkin dia yang akan menjadi pahlawannya.
Benar juga Azusena dan Chloe itu lumayan terkenal di kelas.
"Kenapa kau ingin aku menjauhi nya?."
"Hahahah karena azusena akan menjadi milikku."
Haaaa?, ada apa dengannya?, mana mungkin aku menjauhi azusena, dasar bodoh!.
*WOOO, HEIGO BERJUANGLAH.
Ukhhh, terimakasih Azusena dan Chloe telah mendukung ku.
Leon adalah teman sekelasku yang ganteng dan juga berkharisma. Yah daripada itu dia ini ganteng bukan cuma modal ganteng doang, dia juga lumayan kuat, kalo aku punya penilaian 10 kakak kelas, melawannya dia akan menang. Bahkan ada fanclubnya di sekolah. Aku juga terkenal tetapi sekali doang dan itupun hanya sesaat, langsung duel.
Di lapangan latih tanding ini, kita bebas memilih senjata yang kita inginkan, dan juga senjata-senjata ini adalah senjata asli. Aku selalu membawa katana yang kupakai untuk bertarung. Kira kira leon akan memakai senjata apa? tetapi dari yang ku lihat dia tidak biasa.
Aku pun langsung memasuki arena. Dan setelah masuk pun aku melihat Leon yang memakai pedang?, *Kyaaaa leon, geeh seperti biasa dia pembawa ketenaran, tapi kenapa pedang?
Dilihat dari penilaian ku sepertinya dia adalah pengguna sihir.
"Duel kali ini Heigo akan melawan Leon. Kedua belah pihak tidak ada yang curang dan bertarung dengan adil, kita mulai latih tandingnya."
*Kringgg
Bel tanda mulai sudah di bunyikan.
"Oi, oi. Majulah Heigo kalau tidak aku yang akan maju *Seeeet"
"Apa? cepat sekali."
*Sringg Tringg
Kuuhh, ternyata dia magic swordsman aku tidak tau ini, ternyata penilaian ku salah. Bagaimana ini? Dia memakai fisik dan di tambah sihir, sedangkan aku hanya bisa mengandalkan fisik.
"Hahahha, kenapa? kenapa?, jika kau tidak menyerang balik kau akan kalah Heigoooo. *Oraaaaa sringg"
"Ap-?"
Buakhhhhh, serangan telak yang dia berikan sangat kuat ini namanya bukan latih tanding lagi. Apa? Dia tersenyum, dimana guru pembimbing nya?, hah? Kenapa dia diam saja?, sihir kah?Siapa yang memakainya?, apa? Dia di bantu dasar kalau sudah begini dari tadi aku serius tetapi aku terkena sihir pengikat yang di pakai temannya diluar lapangan.
Aku bingung sekaligus kesal, orang ini biadab sekali.
"Hahahah, kenapa? BBangun"
*Drgggg Sfx:Di tendang
Kuakhh, ah aku tidak bisa bergerak karena sihir pengikat ini. Sial sial dari awal dia memang sudah mengincar Azusena sial.
"Hahahahah, akhirnya aku mendapatkan Azusena."
"Siallll!!!"
"Mungkin aku akan mengakhiri ini, selamat tinggal Heigo... *Demonic Slayer."
Entah apa yang di ucapkan Leon, mana yang berkumpul di sekitarnya sangat hitam dan kuat, seketika skill nya mengenai tubuh ku.
*Arghhhh
Apa mati rasanya seperti ini? Ahkk setidaknya aku harus selalu menjaga Azusen-..
Kata kata yang mengakhiri nyawanya.
"Hahahahaha akhirnya aku mendapatkan apa yang aku mau."
Di suatu dimensi.
*Siiing
*Membuka mata
"Hm? Apa ini? Gelap?, oi oi jangan bercanda apa aku akan di hidupkan kembali seperti komik-komik yang sering ku baca? Hahah mana mungkin ada yang seperti itu haha..ha..."
Ehh oiii, apa-apaan ini. Bingung, kesal, entah apa yang terjadi sekarang seakan-akan rohku di tarik ketempat ini, semua hitam tidak ada cahaya, apa-apaan ini apakah rasanya mati seperti ini?.
Aku bicara sendiri serta kebingungan dengan apa yang terjadi, Entah kenapa kepalaku ada yang janggal, seperti sebuah ingatan?.
"Hmmm?, argggggggh, apa? Ingatan? Siapa? Awal kehancuran?, Aku? Siapa aku?, arghhhh."
*Zeeeebbb
-Ingatan pertama terbuka.
Rahasia apa yang ada?
Ingatan apa yang di dapatnya?
..