"Hosh hosh ...." Suara nafas seseorang yang begitu kasar dan tak beraturan.
Suara nafas tersebut berasal dari seorang pengangguran yang telah menginjak umur ke 27-nya. Dia bernama Zhang Li, seorang maniak game dan rasanya enggan untuk bekerja setelah kelulusan kuliahnya. Dia malah memutuskan untuk terus bermain game tanpa memperdulikan yang lainnya.
Zhang Li selalu berharap agar game yang ia mainkan dapat menghasilkan uang, namun hingga umurnya yang sekarang, ia sama sekali tak pernah mendapatkan uang sepeserpun dari game yang sering ia jalankan itu. Yang ada dia malah terus meminta uang dari orang tuannya sampai bulan lalu, ketika orang tuanya sudah tak mau memberi Zhang Li uang bulanan lagi dan disuruh untuk hidup mandiri!
Setelah orang tuanya tak mau memberi uang kepadanya, Zhang Li dengan bodohnya meminjam uang ke salah satu bank, awalnya dia meminjam 2 juta. Namun anehnya itu menjadi 20 juta dalam sekejap!
Karena tak mampu membayar, akhirnya Zhang Li mulai menjadi kejaran dari debt collector yang terus menagihnya!
Saat ini pun Zhang Li mau tak mau harus berlarian kabur dari dua debt collector dengan tubuh kekar dengan wajah garang yang tiada hentinya mengikutinya sampai detik ini!
Dengan nafasnya yang berantakan, Zhang Li terus berlari menjauh dari Debt Collector.
Di sela-sela itu, Zhangli berfikir, merasa ada yang aneh. "Padahal aku meminjam uang hanya 2 juta pada bulan lalu, bagaimana itu bisa menjadi 20 juta dalam sebulan ini?"
Zhongli lalu menggelengkan kepalanya, membuyarkan pikirannya, terlebih dia harus fokus dalam pelarainnya!
Sekarang langit telah menjadi gelap menunjukkan waktu malam yang disertai hujan rintik-rintik.
Meski begitu, Zhangli terus berlari tak peduli dengan waktu malam ataupun cuaca gerimis sekalipun.
Sayangnya meski Zhang Li telah berlari secepat mungkin, kedua debt collector ternyata juga sama-sama cepat dan kini hanya selisih 6 meter dengan posisi Zhang Li.
Zhang Li yang hanya berfikiran untuk kabur pun tak sempat mengawasi keadaan sekitarnya, dia hanya terus lari maju.
Tanpa sadar, Zhang Li kini telah melangkahkan kakinya ke jalan Raya kota, dia pun sama sekali tak menyadari bahwa ada kendaraan besar yang melintas dengan kecepatan tinggi menuju ke arahnya!
Hingga akhirnya suara benturan keras terjadi begitu saja!
'Brak!'
Zhang Li tertabrak mobil yang melaju kencang, dia pun terpental hingga beberapa meter dengan darah yang langsung merembes dari tubuhnya.
Tubuhnya kini tergeletak di tengah jalan begitu saja, sungguh menyedihkan.
"Ah ...." Zhang Li ingin berteriak menjerit kesakitan, tapi mulutnya terasa berat dan tak bisa dibuka lagi. Darahnya terus mengalir dari tubuhnya dan mulai mewarnai jalan yang berkecembung air hujan.
Kesadarann Zhang Li perlahan-lahan memudar. Tapi sebelum itu, dia samar-samar mendengar suara yang dikenalnya, suara dari debt collector yang mengejarnya. "Uh, bagaimana ini? Target kita malah tertabrak dan dia terlihat akan mati."
Salah satu debt collector yang lain pun mengamati Zhang Li, dia menggelengkan kepalanya dan berkata. "Sebaiknya mari kita kabur dari sini, jika sampai ada polisi yang akan kemari, kejahatan kita akan terekpos."
"Para polisi nantinya malah akan mengintrogasi kitu, bisa-bisa kita ketahuan bahwa hanyalah penipu ulung," lanjutnya, salah satu si debt collector itupun perlahan menjauh dari tubuh Zhang Li yang terus mengeluarkan darahnya.
Zhang Li yang mendengar percakapan kedua debt collector, dia hanya bisa mengutuk dalam hatinya. "Sial! Jadi seharian ini aku sebenarnya ditipu oleh mereka!"
Zhang Li sekarang menyesal mempercayai kedua debt collector tersebut. Jika dipikir-pikir, sedari awal seharusnya takkan mungkin, yang awalnya hanya meminjam 2 juta bulan lalu tiba-tiba ditagih dan harus mengembalikan uang sebesar 20 juta!
Zhang Li pun pasrah dan berharap dalam hatinya. "Jika saja aku bisa hidup layaknya karakter dalam permainan, aku mungkin bisa menjadi yang terbaik dari yang terbaik, bahkan mungkin bisa menjadi yang terkuat ...."
Di detik terakhirnya, hanya ada harapan yang ia pegang. Zhang Li pun mati disertai guyuran air hujan yang semakin deras.
Bebarengan dengan itu, jiwanya seolah-olah tertarik oleh sesuatu cahaya menyilaukan dalam waktu sesaat ....
***
Anehnya, Zhang Li yang awalnya sudah mati tiba-tiba membuka matanya. Namun apa yang dilihatnya saat pertama kali adalah suasana seperti layaknya hutan dengan banyak pohon di sekitarnya.
Bahkan di telinga Zhang Li terdengar suara air yang mengalir dengan derasnya, seperti suara air terjun.
"Eh, tunggu ...." Zhang Li merasa heran saat ini, dia memiliki setumpuk pertanyaan dalam dirinya. "Apa aku sudah mati? Apakah ini yang namanya akhirat?"
Beberapa saat kemudian, Zhang Li tersenyum pahit saat mengingat kejadian yang ia alami sebelum kematiannya.
Namun Zhang Li seketika juga tersadar akan kesalahan fatalnya. "Sejak awal, akulah yang bersalah. Seharusnya aku setelah lulus kuliah itu mencari pekerjaan dan mulai mengumpulkan uang, membahagiakan orang tuaku."
"Tapi aku malah selalu bermain game dan dengan bodognya mencoba meminjam uang di bank, lalu akhirnya aku ditipu dan sekarang aku sudah mati," lanjut Zhang Li dengan penyesalan.
Penyesalan pasti ada di dalam diri Zhang Li.
Di waktu tersebut, Zhang Li yang kini masih terlentang, dia lalu mengangkat tangan kanannya dan mengarahkan ke atas langit biru di atas sana.
Akan tetapi, ada sesuatu yang membuat Zhang Li linglung ketika melihat ada yang aneh mengenai tangannya.
"Eh, kenapa tanganku berkulit putih?" tanya Zhang Li.
Dengan tergesa-gesa, Zhang Li lalu segera duduk. Dia mengamati seluruh tubuh dan pakaiannya. "Apakah seseorang yang mati akan memiliki kulit yang putih? Dan juga memakai pakaian seperti ini?"
Zhang Li merasa heran, sebelumnya dia hanyalah seorang pria biasa dengan kulit warna sawo mentah. Namun sekarang dia sekarang menjadi berkulit putih dengan memakai pakaian yang putih berlengan panjang dan longgar dan disertai corak biru.
Zhang Li mengerutkan keningnya dan melihat seluruh pakaiannya. "Bukankah ini sejenis pakaian hanfu dari negara tirai bambu?"
Meski Zhang Li adalah pengangguran, dia masihlah lulusan S1 dan kebanyakan memiliki wawasan mengenai beberapa hal. Pakaian hanfu adalah pakaian yang seperti jubah. Tanpa celana dan berlengan panjang serta longgar.
Bebarengan dengan itu, tiba-tiba Zhang Li merasakan kepalanya berdenyut yang disertai rasa nyeri yang hebat, rasanya kepala Zhang Li di hancurkan berkeping-keping.
Zhang Li pun memegang pelipis kepalanya dan tak lama dari itu, dia mengerang kesakitan. Rasa nyerinya bahkan melebihi rasa sakitnya saat mengalami kecelakaan!
Dia meraung kesakitan dan berteriak sekencang-kencangnya. Bersamaan dengan teriakannya, memori yang seharusnya tak pernah dialami Zhang Li pun terputar kembali di otak dan pikirannya.
Perlahan rasa sakitnya mereda. Zhang Li pun mencoba memahami memori-memori yang tiba-tiba ada dalam pikirannya, dia lalu sangat heran ketika dia mencoba memahami 2 bagian pertama dari memori yang tiba-tiba diingatnya tersebut.
'Kenapa aku menjadi sampah? Bukan hanya tak memiliki bakat, tapi juga tak memiliki dantian! Sial!'
'Dunia ini sering disebut sebagai dunia kultivasi, di mana dunia ini penuh akan kultivator yang hebat serta memiliki seni bela diri dan senjata yang kuat. Namun, Dunia ini seolah-olah hanya dibuat untuk bagi orang yang kuat, sedangkan yang lemah sepertiku hanya akan diinjak-injak! Rasanya aku ingin menghancurkan dunia ini!"
Zhang Li seketika bingung karena dia mengenang memori yang seharusnya tak pernah ia lakukan dan tak pernah ia ucapkan.
Tiba-tiba Zhang Li berfikir sejenak dan menyimpulkan hal yang seharusnya tak mungkin! "Apakah aku pergi ke dunia lain? Ataukah aku berainkarnasi? Atau jangan-jangan jiwaku telah berpindah ke tubuh berkulit putih ini? Sedangkan tubuh yang aku masuki ini mengalami kenyataan pahit di dunia yang disebut dunia kultivasi?"
Banyak pertanyaan yang timbul di pikirannya. Zhang Li kemudiah menyentuh bagian kepalanya yang masih kadang nyeri.
Beberapa saat kemudian, Zhang Li memutuskan untuk perlahan-lahan bangkit untuk mencari sumber air yang didengarnya.
Zhang Li semasa kuliah pernah membaca komik dan novel yang menceritakan kejadian yang nampak serupa dengan yang dialaminya sekarang. Namun dia masih rasanya tak bisa mempercayai itu, karena menurutnya itu hanyalah sebuah imajinasi dari si penulis Novsl!
Jika memang Zhang Li dipindahkan ke dunia lain atau sejenisnya. Maka akan banyak hal yang harus dipahami Zhang Li sepenuhnya, salah satunya terkait tubuhnya sekarang serta dunia yang ia tinggali kini.
Tak lama dari itu, Zhang Li akhirnya menemukan sebuah air terjun dan sebuah air yang begitu jernih di bawahnya. Dia segera mencuci mukanya sekalian melihat wajahnya dalam pantulan air.
Zhang Li menyentuh wajahnya dan berkata dalam keheranan. "Wajahku, aku sungguh bagai orang yang berbeda!"
Dia tersenyum, Zhang Li tentunya menganggap hal ini menjadi kesempatan keduanya untuk hidup, dia tentunya akan hidup sebaik mungkin, menjadi lebih baik dari pada kehidupan pertamanya!
Di detik kemudian, tiba-tiba ada suara yang terdengar jelas di kepalanya.
"Ding!"
"Sistem Dewa Terkuat Telah Dimulai!"