William pulang ke rumah ayahnya tanpa membawa Mona. Sang asisten memilih makan siang di kantin bersama kakaknya. Gadis itu memperhatikan Primus dari dekat.
"Kakak sudah memutuskan mau pilih siapa? Primus kelihatannya tidak buruk juga. Sepertinya, dia pria yang baik," ucap Mona.
"Kakak tidak tahu. Sebenarnya, kakak tidak ingin memilih salah satu diantara mereka. Kakak tidak ingin menyakiti hati seseorang. Kalau bisa, kakak ingin memutuskan untuk mengakhiri kesepakatan ini, Mon," kata Maudy sambil melirik sekilas kepada Primus.
"Benar juga, sih. Salah satu dari mereka pasti sakit hati. Lalu, apa rencana, Kakak?"
"Kakak akan pindah tempat kerja saja," jawab Maudy. Ia menyesap teh hangat tanpa gula.
Dia tidak tahu, sejak kapan ia menyukai minuman itu? Tanpa sadar, ia teringat pada Joshua. Ia biasa membuat minuman teh hangat tawar untuk laki-laki itu.
"Bagaimana dengan kontraknya?"
"Kakak tidak tahu. Nanti kakak pikirkan lagi," jawabnya dengan wajah malas.