"Nyonya, ada kiriman buah-buahan untuk Anda," ucap Bik Sa.
"Dari siapa, Bik?"
"Kalau tidak salah dengar, sih, dari mas Noah."
"Oh, dari Noah. Terima kasih, Bik. Noah-nya mana?"
"Sudah pergi, Nyonya."
"Ya sudah."
Mentari membawa keranjang berisi buah-buahan itu ke dapur. Namun, Ran bergegas lari dan merampas keranjang itu. Mentari sangat terkejut, hingga bola matanya seolah hendak melompat keluar.
"Pak Ran …. Bikin kaget saja," ucap Mentari sambil memegangi dada.
"Saya harus memeriksa buah ini terlebih dulu, Nyonya. Saya harus memastikan semua makanan yang Anda konsumsi aman."
"Maksudnya, Pak Ran, takut buah itu beracun? Jangan berlebihan, Pak. Noah sahabat kecil saya dan dia orang yang baik," ujar Mentari dengan nada tak suka.
"Saya tidak bermaksud begitu," sangkal Ran. Padahal, ia melakukan itu karena melihat seringai bibir Noah saat hendak pergi. Ia khawatir, laki-laki itu berniat tidak baik kepada Mentari.
