Pram mengemudi dengan ugal-ugalan. Ia kesal, marah, dan malu. Dengan bodohnya membantu Joshua dan ia pun dicap sebagai laki-laki yang menyimpang.
"Hei! Pelan-pelan! Apa kau mau membuat kita berdua mati?" tanya Joshua yang mulai panik saat laju kecepatan mobil itu semakin tinggi.
'Persetan! Kau sudah membuatku malu setengah mati. Apa bedanya kalau sekarang mati?'
Ia menggerutu dalam hati. Semakin lama, laju kecepatan mobil semakin melambat. Mobil bergerak tersendat-sendat, lalu akhirnya berhenti di tepi jalan.
"Sial! Bahan bakarnya habis," maki Pramuda sambil memukul gagang kemudi.
"Hah …. Untung saja bensinnya habis. Kalau tidak, kau akan terus mengebut di jalanan. Ada apa denganmu sebenarnya?"
"Ada apa? Anda masih bertanya ada apa?" Pramuda keluar dari mobil dan membanting pintu.