"Terima kasih atas makan malamnya. Masuklah. Anginnya kencang, kau bisa flu nanti," ucap Joshua penuh perhatian.
"Saya akan masuk setelah Anda pergi," jawab Maudy.
"Aku pergi sekarang kalau begitu. Titip salam buat Nafa," pamit Joshua sebelum melajukan mobilnya.
Maudy melambaikan tangan. Ia tidak tahu, kenapa putrinya menahan laki-laki itu? Di kantor, ia berusaha menghindarinya, tapi ia tidak bisa melakukan itu di luar kantor.
Tidd!
Suara klakson terdengar memanggil di depan gerbang. Maudy yang sudah menutup pintu, berhenti melangkah, dan menajamkan pendengarannya. 'Kenapa dia kembali?'
Maudy mengira itu suara klakson mobil Joshua, karena suaranya mirip. Namun, saat ia membuka pintu, matanya membulat. Primus berdiri di samping motor.
"Hai!" Primus menyapa Maudy yang berlari menghampirinya.
"Ngapain kamu di sini malam-malam?"
"Ketemu kamu, lah. Aku lupa mengajakmu pergi ke panti tadi. Aku ada urusan mendesak soalnya," jawab Primus.