Firman membuka mata perlahan-lahan, menyesuaikan cahaya yang langsung menyapa mata sayu khas bangun tidur. Ia beranjak duduk dan meraba sisi tempat tidur yang kosong. Firman menoleh ke samping, lalu mengedarkan pandangan ke sekeliling kamar.
"Ki! Kiki!"
Wanita itu tidak menyahut. Ia sedang sibuk memasak di dapur. Mereka tidak memiliki asisten rumah tangga dan semua pekerjaan rumah dikerjakan oleh Kirana sendiri.
Dengan baju longgar dan apron merah yang dipakainya, ia tampak lebih cantik dari biasanya. Senyuman cerah dan wajah yang bersemu merah. Rambutnya masih setengah basah dan pikirannya masih seputar kejadian malam tadi.
'Ya Tuhan! Kenapa otakku terus memikirkan hal mesum seperti itu?' Kirana salah tingkah sendiri dengan isi hatinya.
Firman turun ke dapur setelah mandi dan mengganti pakaian. Ia berjalan tanpa suara. Berdiri di dinding, memerhatikan punggung sang istri yang sedang mencuci peralatan masak.