Ting!
"Ada pesan," ucap Mentari sambil merapikan rambutnya.
"Oh." William mengambil ponsel yang tergeletak di atas nakas.
"Dari siapa?"
"Firman. Katanya dia sudah menikah dan ingin memperkenalkan istrinya kepadaku dan Pram."
"Eh? Kapan dia menikah? Masa kamu tidak hadir, Mas," ujar Mentari.
Ia mengenal Firman sebagai sahabat Will dan Pram. Bukankah aneh? Kedua sahabat Firman tidak diundang atau mendengar laki-laki itu menikah.
"Katanya tidak dirayakan. Dia hanya mendaftarkan pernikahan, lalu mengucap sumpah pernikahan secara sederhana. Tidak ada pesta, bahkan tidak memberitahu aku dan Pram … dia benar-benar …."
"Sudahlah. Mungkin ada sesuatu yang membuat Firman melakukan hal itu," kata Mentari. Ia selalu berpikir dengan bijak.
***
"Huwek! Huwek!"
Kirana terus muntah-muntah. Sejak tadi pagi, belum ada sesuap pun makanan yang masuk ke perutnya. Firman belum berpengalaman, hingga ia tidak tahu harus berbuat apa.