Maudy tersenyum bahagia. Para pegawai menyukai masakannya. Kebahagiaan saat ia bekerja di resto, seperti terbayang kembali di benaknya.
"Rendang dan opor ayam dikalahkan sayur asem," ucap Primus. Ia berjalan mendekati Maudy, lalu melanjutkan ucapannya. "Bumbu rahasia apa yang kamu masukkan ke sana, sampai mereka seperti tersihir?"
"Bisa mundur sedikit, tidak? Saya atasan kamu. Kenapa kamu berbicara tidak sopan seperti itu?" Maudy menatapnya dengan malas.
"Ck! Dingin sekali. Apa kau tidak tertarik dengan pesonaku? Para wanita di sini sangat menginginkan untuk bisa dekat denganku. Tapi, aku lebih suka mendekatimu," ujarnya tanpa malu. Dia menyombongkan diri sendiri dihadapan Maudy. Namun, wanita itu tidak menggubrisnya sama sekali.
"Do! Hari ini tidak ada layanan khusus, kan?" Maudy memilih pergi dan berbicara dengan pegawai lainnya.
"Tidak ada, Bu."
"Kalian bisa pulang setelah jam makan siang."
"Oke, Bu. Bagaimana, Bu?" tanya Edo.
"Bagaimana apanya?"